Aktivitas Gunung Bromo Meningkat
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, meningkat ditandai dengan keluarnya asap berwarna kelabu bertekanan sedang hingga kuat dari dalam kawah aktif.
“Masyarakat agar tidak memasuki areal radius 1 kilometer dari kawah aktif,” tegas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Kota Malang, Jawa Timur, C. Hendro Widjanarko mengumumkan hal itu, kemarin.
Larangan itu berlaku bagi pengunjung, wisatawan, pendaki, pedagang dan pelaku jasa wisata. Pengumuman ini berdasarkan rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang aktivitas Gunung Bromo.
Sejak kemarin, gunung yang menjadi daya tarik unggulan pariwisata itu mengeluarkan asap kelabu dengan intensitas sedang sampai tebal. Tekanan letusan dari dalam kawah bertekanan sedang hingga kuat.
Sedangkan pengamatan kegempaan masih terekam tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm atau dominan 0,5 mm disertai pula terekamnya gempa vulkanik dalam 3 kali kejadian selama Desember ini.
Dengan aktivitas vulkanik seperti itu, maka potensi bahaya yang bisa ditimbulkan ialah erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu pijar sejauh 1 km dari pusat kawah. Potensi bahaya lainnya berupa gas berbahaya.
Oleh karena itu, masyarakat diminta mewaspadai terjadinya letusan freatik. Letusan berbahaya itu bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang signifikan.
“Tingkat aktivitas Gunung Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan,” ujarnya.
Posting Komentar untuk "Aktivitas Gunung Bromo Meningkat"